Monday, January 15, 2007

Bagaimana mutiara dihasilkan?

Walaupun masih ada usaha pencarian mutiara dari alam, namun kebanyakan mutiara yang berada di pasaran saat ini adalah hasil rekayasa manusia. Rekayasa ini ditemukan oleh orang Jepang, Mikimoto di awal abad yang lalu. Mengingat begitu potensialnya mutiara sehingga Jepang tetap menjaga rahasia ini sampai akhir tahun 80-an. Sehingga tidak heran bila Jepang mengembangkan usahanya di negara-negara lain di kawasan pasifik dan lautan Hindia seperti Indonesia dengan tetap menggunakan teknisinya. Walaupun demikian, Indonesia sebagai areal potensial budidaya bagi hampir semua jenis kerang mutiara telah menjadi salah satu negara penghasil mutiara utama dunia bersama Jepang, China dan Australia.

Bentuk rekayasa ini dikenal dengan istilah grafting atau seeding atau juga implantation, yaitu dengan menyisipkan inti (nucleus) bersama selembar organ mantel (irisan daging kerang mutiara lain yang dikenal dengan nama ‘saibo’) ke dalam kerang mutiara. Organ mantel ini diambil oleh individu kerang mutiara yang lain dan berperan sebagai donor. Berdasarkan penelitian, pemilihan donor yang baik akan menentukan kualitas mutiara yang dihasilkan terutama dari segi warna, bentuk dan kilau mutiara. Inti dan irisan mantel ini ditempatkan di dalam gonad kerang setelah sebelumnya dibuat irisan kecil pada dinding gonad. Irisan daging mantel akan membentuk kantung mutiara (pearl sac) dan nantinya akan memproduksi nacre. Proses ini dikenal sebagai biomineralisasi, sama halnya dengan proses pembentukan tulang pada manusia dan hewan bertulang belakang lainnya. Nacre adalah bagian permukaan yang berkilau dari mutiara atau juga dinding bagian yang berkilau dalam kerang. Pada bagian dalam kerang, nacre diistilahkan sebagai Mother of Pearl (ibu dari mutiara) sedangkan nacre yang melekat di inti disebut mutiara. Kualitas nacre yang dihasilkan menjadi penentu kualitas mutiara secara keseluruhan.

Proses penyisipan merupakan bagian kecil dari rangkaian proses budidaya yang panjang sejak penentuan lokasi budidaya sampai pada penanganan pasca panen. Prinsip proses penyisipan ini didasarkan atas bagaimana terbentuknya mutiara secara alami dimana kerang akan membungkus irritant yang tidak dapat dihindari dengan nacre. Prinsip kerja ini sama bila kerang mengalami kerusakan cangkang, mereka akan segera menutup lubangnya dengan nacre sehingga mencegah tubuh lunaknya terekspos. Namun sejauh ini belum ada bukti bahwa mutiara alami terbentuk karena masuknya butir pasir ke dalam tubuh kerang. Asumsi kuat yang menunjang terbentuknya lapisan nacre ini adalah adanya virus seperti yang ditemukan pada beberapa jenis kerang mutiara yang dibudidayakan.

Proses pembuatan mutiara

Secara alami
Di alam, mutiara terbentuk akibat adanya irritant yang masuk ke dalam mantel kerang mutiara. Fenomena adanya irritant ini sering juga ditafsirkan dengan masuknya pasir atau benda padat ke dalam mantel kemudian benda ini pada akan terbungkus nacre sehingga jadilah mutiara. Secara teoritis, Elisabeth Strack (secara mendalam terdapat dalam buku Pearls tahun 2006) mendeskripsikan terbentuknya mutiara alami terbagi atas dua bagian besar, terbentuk akibat irritant dan masuknya partikel padat dalam mantel moluska. Pada prinsipnya, mutiara terbentuk karena adanya bagian epithelium mantel yang masuk ke dalam rongga mantel tersebut. Bagian epithelium mantel ini bertugas mengeluarkan/mendeposisikan nacre pada bagian dalam cangkang kerang disamping membentuk keseluruhan cangkang. Teory irritant mengungkapkan bahwa pada suatu saat bagian ujung mantel sang kerang dimakan oleh ikan, hal ini dimungkinkan karena kerang akan membuka cangkang dan menjulurkan bagian mantelnya untuk menyerap makanan. Saat mantelnya putus, bagian remah eptiheliumpun masuk ke dalam rongga mantel. Teory irritant juga mengungkapkan bahwa bisa saja mutiara terbentuk akibat masuknya cacing yang biasanya menempati moluska pada masa perkembangannya kemudian berpindah ke organisme lain. Cacing ini merusak dan memasuki rongga mantel. Cacing ini tanpa sengaja membawa bagian epithelium yang ada di permukaan mantel bersamanya. Bila cacing mati dalam rongga mantel, maka cacing ini akan dibungkus oleh epithelium, membentuk kantung mutiara dan akhirnya terbentuklah mutiara. Kalaupun cacing itu bisa melepaskan diri, maka epithelium yang tinggal dalam rongga mantellah yang akan membentuk mutiara setelah sebelumnya membentuk kantung mutiara. Sementara teori yang kedua adalah masuknya partikel padat ke dalam rongga mantel. Partikel padat bisa saja terperangkap di dalam tubuh kerang akibat dorongan air. Saat kerang ini tak bisa mengeluarkannya, partikel inipun bisa saja masuk ke rongga mantel. Saat dia masuk, epithelium juga ikut bersamanya. Epithelium ini akhirnya membungkus partikel padat sehingga terbentuklah kantung mutiara. Kantung mutiara ini akhirnya akan mendeposisikan nacre ke partikel padat tersebut. Namun demikian sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang mendukung teori masuknya pasir ke dalam mantel kerang mutiara walaupun teori ini dipahami sejak lama. Dari beberapa mutiara alami yang dibedah, menunjukkan bahwa bagian inti mutiaranya bukanlah partikel padat.

Mutiara hasil budidaya

Sebelum kegiatan operasi, kerang mutiara jauh hari sebelumnya sudah mengalami proses yang disebut weakening (membuat kerang mutiara menjadi lemah). Proses ini biasanya dari 2 minggu sampai sebulan tergantung jenis dari kerang mutiara. Proses ini dimaksudkan supaya kerang mutiara akan akan mengalami stress dan memasuki fase reproduksi dengan cepat sehingga apabila operasi dilaksanakan gonadnya sudah kosong. Bila gonad dalam keadaan penuh maka kegiatan operasi akan menyulitkan dan bahkan banyak mengalami kegagalan. Proses weakening ini bisa dengan menutup kerang mutiara dengan sarung yang berpori sangat kecil sehingga partikel makanan tersaring atau bahkan kerang mutiaranya ditumpuk bersama kemudian dibungkus dengan sarung berpori kecil. Dalam kondisi ini, kerang mutiara masih bisa bertahan hidup walau makanan dalam partikel yang lebih besar sudah tak ada lagi. Setelah proses ini, kerang mutiara diangkat ke darat (bila operasi dilaksanakan di darat) dan mengalami proses weakening lanjutan di dalam tanki. Mereka ditumpuk bersama sehingga mereka makin lemah akibat konsumsi makanan dan oksigen yang rendah. Bila operasi dilakukan tanpa proses ini, kerang mutiara masih sangat kuat untuk menendang keluar nucleus yang dimasukkan ke dalam gonadnya. Bahkan untuk jenis kerang terbesar P. Maxima, otot mereka sangat kuat bila tak melewati proses weakening sehingga cangkangnya sangat susah dibuka. Pada saat-saat tertentu air dikeluarkan dari tanki sehingga memaksa kerang untuk membuka cangkangnya. Saat kerang membuka cangkang peg (pengganjal) disisipkan diantara kedua cangkang kemudian kerang siap dioperasi. Pada saat tanpa air, kerang akan membuka cangkang sementara mantelnya akan tertarik ke dalam. Hal ini memudahkan kegiatan pegging karena saat ditutupi air kerang akan membuka cangkang namun bagian tepinya akan tertutup mantel, akibatnya apabila dilakukan pengganjalan maka peg akan melukai mantel kerang.

Mutiara hasil budidaya menggunakan prinsip terbentuknya mutiara alami dengan sebuah nucleus sebagai dasar terbentuknya mutiara. Seorang teknisi terlatih akan menyiapkan inti mutiara yang biasanya bulat dan berasal dari cangkang kerang lain dan potongan mantel atau disebut juga saibo yang diambil dari kerang mutiara lain. Pemilihan donor ini mempertimbangkan warna dan kualitas nacre Mother of Pearl-nya (yang terdapat pada bagian sisi dalam cangkang kerang). Awalnya sang teknisi akan membunuh kerang donor dengan hati-hati agar supaya tak menyentuh mantelnya. Bila mantelnya tersentuh, maka mantel akan berkeriput akibat reaksi dari si kerang. Membunuh kerang donor dilakukan dengan menyisipkan pisau di antara dua cangkang dan memotong otot aduktor dari kerang donor. Saat terbelah, kerang didiamkan sampai benar-benar mati sehingga saat bagian mantelnya disentuh dia tak bereaksi lagi. Selanjutnya dipotonglah bagian mantel yang menempel pada kedua cangkang dan mantel tersebutpun dipotong lagi kecil-kecil (kira-kira 3 x 3 mm). Bagian mantel yang dipersiapkan untuk penyisipan disebut saibo, sehingga kerang donor disebut juga kerang saibo. Saat operasi penyisipan, kerang penerima sudah dipegging (ditempatkan pasak antara kedua cangkang). Kerang penerima ini ditempatkan sedemikian rupa agar mudah dioperasi. Shell opener bertugas untuk membuka cangkang lebar-lebar, kemudian teknisi akan mengiris tipis bagian antara gonad dan kaki dari kerang sebagai tempat masuknya inti dan saibo. Ukuran Intipun dipilih sesuai dengan ukuran gonad. Setelah itu intipun dimasukkan se dalam-dalamnya ke dalam gonad kemudian disusul dengan satu lembar saibo. Lembar saibo ini ditempatkan sedemikian rupa agar melekat di inti dengan bagian ectoderm (yang berisi epithelium penghasil nacre) menghadap inti. Karena bila terbalik maka kemungkinan terbentuk mutiara bulat sangat kecil. Setelah itu kerangpun ditempatkan ke keranjang atau panel dan akhirnya dikembalikan ke laut. Teknik operasi dan pasca operasi bervariasi setiap perusahaan mutiara. Pada prinsipnya, dengan menerapkan teknik-teknik tertentu, kerang mutiara tak akan ”menendang” keluar inti yang disisip dan akhirnya bisa menghasilkan mutiara bulat yang berkualitas baik. Proses pemilihan kerang untuk penerima/penghasil mutiara juga mempertimbangkan umur kerang dan masa reproduksinya. Bila kerang dalam masa reproduksi maka gonadnya akan penuh, sehingga dianggap tak cocok untuk disisipkan inti. Kemampuan teknisi akan menentukan kualitas mutiara yang dihasilkan nanti.

foto-foto dari North Bali Pearl Farm, Atlas Pacific

© Gustaf Mamangkey 2006

32 comments:

Anonymous said...

Informasi yang menarik dan bermanfaat.
degayantina@hotmail.com

Unknown said...

Terima kasih

Bayoghi said...

informasinya sangat jelas dan mendetil. trimaksaih...

Anonymous said...

thank you very matz

Early Shine Indonesia said...

Hebat sekali pak, tulisannya.. sangat memberi wawasan tentang seluk beluk mutiara...

trims bgt, earlyshine.blogspot.com

Agung Wredho said...

Kepada YTH:
Bapak Gustaf

Dengan hormat,

Kami dari Koran Jakarta (www.koran-jakarta.com) hendak menulis tentang "Teknologi Terbaru Dalam Budidaya Kerang Mutiara" dalam satu halaman penuh.

Mengingat kesibukan bapak Gustaf, kami sangat menghargai atas kesediaan untuk memberikan waktu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

A. Kerangka tulisan pertama.
Tentang teknologi mutakhir dalam budaya mutiara.

1. Teknologi apa saja yang diaplikasikan dalam budidaya kerang mutiara?
2. Gambaran tentang teknologi tersebut?
3. Bagaimana mekanisme kerja dari teknologi tersebut ?
4. Apa yang menjadi keunggulan dari teknologi tersebut?
5. Bagaimana proses mutiara itu dihasilkan dengan bantuan teknologi tersebut?
6. Karakteristik dari budidaya mutiara yang menerapkan teknologi tersebut?
7. Jenis dan kualitas dari mutiara yang menerapkan teknologi tersebut?
8. Bagaimana proses pengambilan mutiara dari cangkang kerang?
9. Sistem pengujian mutiara yang berkualitas?

Kerangka Tulisan 2.

Gambaran secara umum tentang mutiara.
1. Bagaimana cara menentukan lokasi yang baik untuk membudidayakan kerang mutiara? (syarat-syaratnya)
2. Bagaimana cara pemasangan inti?
3. Bagaimana cara pemeliharaan kerang mutiara?
4. Kapan kerang mutiara itu dapat dipanen?


Mengingat deadline, kami harap jawaban tulisan dapat dikirimkan pada besok pagi, Rabu, tanggal 5 November 2008.

Atas waktu dan perhatianya saya ucapkan banyak terimakasih.



Hormat Saya,



Agung Wredho,

wartawan Koran-Jarkarta,
085-2340-61105 / 021-94698971

email: agung_wredho@koran-jakarta.com / agung_wredho@yahoo.com / agungwredho@gmail.com

Sang Pengembara said...

Kepada YTH:
Bapak Gustaf

Dengan Hormat,
perkenalkan saya Wilun. saat ini saya sedang kuliah di universitas shizuoka jepang. saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai bisnis mutiara di Indonesia. saat ini saya masih berada di jepang. saya sangat membutuhkan informasi mengenai bisnis mutiara di Indonesia. saya membutuhkan informasi mengenai budidaya mutiara di indonesia. mohon bantuannya. terima kasih sebelumnya.

mohon dikirim ke
maswilun@yahoo.co.jp

Anonymous said...

Pak Goestaf Yth,
saya mohon ijin ambil & menyunting sedikit artikel bpk budi daya kerang utk tugas sekolah anak sy yg msh SD. Trmksh Pak. Smg Bpk ttp aktif menulis utk menambah pengetahuan kami trutama anak2.

Hrmt sy,
Agatha

Unknown said...

Silakan... apalagi untuk anak sekolah. Saya dengan bangga memberikannya.

Bambang SJH said...

Pak Gustaf. Artikelnya sangat bagus dan lengkap. Semoga memperkaya pengetahuan kita tentang budidaya mutiara. Perlu ada acuan baku bagaimana melakukan budidaya mutiara yang benar agar memperoleh mutiara yang bernilai tinggi. Saat ini ada kecenderungan kualitas rendah lebih banyak dihasilkan dari semestinya. Menurut pengamatan dan dialog saya dengan pelaku, karena mereka terbentur mendapatkan kerang induk yang baik dan kadang ingin terlalu cepat melakukan insersi dan panen dari yang seharusnya. Maju terus pak dan selamat.

Unknown said...

Terima kasih Pak Bambang atas comment dan infonya. Iya, tantangan ke depan adalah berkurangnya kerang mutiara kualitas baik. hasil studi dengan intensive selective breeding hanya bisa bertahan satu sampai dua generasi, selebihnya kerang akan cenderung mengecil. Namun, memang hasilnya cukup lumayan.

Mungkin Bapak bisa berkontribusi pada buku saya, saya akan sangat berterima kasih. Tentu saja ada acknowledgment-nya, atau bahkan bisa lebih dari itu.

Anonymous said...

Terima kasih Pak untuk artikelnya, sungguh sangat memberkati dengan wawasan yang baru tentang mutiara. kami berharap terus ditambah-tambahkan pengetahuan tentang mutiara.

Theo Purwanto

Unknown said...

Terima kasih Pak Theo atas comment dan apresiasinya. Semoga di masa mendatang saya bisa lebih memperlengkapi artikel ini.

Anonymous said...

Wonderfully!

WhiteFangz said...

Hmm....ngeri juga ya baca ttg pembuatan mutiara... kasihan kerangnya xD. Makasih infonya :D

Anonymous said...

Pak Goestaf
informasinya sangat bagus dan lengkap
saya minta tolong informasi soal anatomy pinctada maxima
terimakasih

Anonymous said...

bermanfaat sekali GAN semoga dibalas oleh ALLAH SWT amin..................



dapan cendol gan :cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol::cendol:

Anonymous said...

makasih banget ya, atas infonya, ini sangat membantu untuk bahan tugas saya:))

Anonymous said...

Saya acungkan jempol keatas dengan kedua tangan saya untuk Bapak.Gustaf,
sungguh hebat Pak...
saya terus terang ingin sekali membudidayakan kerang mutiara ini pak...akan tetapi saya masih kebingung cara mendapatkan bibitnya pak...
sedangkan posisi saya dicilacap pak...kira2 dimana saya bisa mendapatkan bibitnya pak...dan sekiranya bapak bersedia memberikan informasi kepada saya...saya cantumkan alamat email saya pak...
"redycahjojok@yahoo.com"
sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarny...salam

andri hariono said...

terima kasih ya pak

sisibaiksisiburuk said...

kereeeeeeen.
alami dan ilmiah
dan siang tadi saya dpt mutiara lombok. baru kali ini saya lihat secara langsung dan memilikinya,
eheheeeee.

adele said...

kasian banget kerangnya ya hiks hiks

Dodo Ardiles said...

makasih infonya. Salam Blogger. www.dodoardiles.blogspot.com

smp 1 kutawaluya said...

gan ada videonya ga ?

Anonymous said...

Ι blοg frequently and Ӏ genuіnely apprеciаtе уour content.

This grеat article has rеаlly peaked mу interest.
I wіll book mагk your ѕitе
and keep сheckіng foг new information about оnce per week.
Ӏ subѕcribed to your Feed аѕ well.


Feel free to viѕit my web blоg aging skin care tips
My page: 2ndhandsale.com

Anonymous said...

Ι know thiѕ if off toρiс but I'm looking into starting my own blog and was curious what all is required to get set up? I'm assumіng havіng a blog like yours would соst a
pretty ρenny? Ӏ'm not very internet savvy so I'm not 100% positive. Any tips or advice would be greatly appreciated. Appreciate it

Here is my blog ... www.sfgate.com/business/prweb/article/V2-Cigs-Review-Authentic-Smoking-Experience-or-4075176.php

Anonymous said...

I comment eaсh tіme I eѕpeciаlly enјoy a post
on а site οr I have somethіng tο contrіbutе to the сonνегѕаtion.
It's caused by the fire displayed in the post I browsed. And after this post "Bagaimana mutiara dihasilkan?". I was moved enough to post a leave a responsea response ;) I actually do have some questions for you if you usually do not mind. Is it simply me or does it give the impression like a few of these responses come across like left by brain dead people? :-P And, if you are posting on additional social sites, I would like to follow everything new you have to post. Could you make a list every one of your public sites like your linkedin profile, Facebook page or twitter feed?

Here is my web blog - v2 cigs reviews

Anonymous said...

I rеаlly likе it when іndiνiduаls comе tοgether and shаre оρinіons.
Great ωebsite, stiсk with it!

Feel frеe to visіt my blog pоst .
.. www.oldtownspace.net

Anonymous said...

Kasihan kerangnya. Setelah tahu cara pembuatan mutiara, saya malahan nggak ingin beli/ memiliki mutiara.

share all time said...

cara pembuatan mutiara

Anonymous said...

Infonya sangat bermanfaat. Saya mohon izin ya mengambil informasi di postingan ini sebagai referensi tugas saya mengenai mutiara. Terimakasih :)

nanalou said...

numpang promo ya gan
kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*

Sekolah mutiara ke Jepang Inilah polemik permutiaraan Indonesia. Indonesia yang menghasilkan jenis mutiara kualitas wahid " South ...