Saturday, April 15, 2006

Mutiara air tawar (freshwater pearls)

Mutiara hasil budidaya di air tawar banyak diproduksi dari China. Bahkan tahun-tahun belakangan ini, China memproduksi mutiara air tawar dalam jumlah melimpah dan menekan harga mutiara di pasaran. Sebelumnya mutiara air tawar yang dihasilkan tidak begitu mengkilap dan juga tak bulat bentuknya namun seiring dengan perkembangan teknologi bentuk dan kilau mutiara air tawar dengan mutiara yang dihasilkan kerang mutiara air laut makin sulit dibedakan. Namun demikian, secara umum harga mutiara air tawar masih cenderung lebih murah daripada mutiara air laut.

Mutiara air tawar hasil budidaya memiliki perbedaan dalam proses grafting/penyisipan. Pada kerang mutiara air laut, bakal mutiara berasal dari inti yang disisipkan disertai sepotong mantle tissue (organ lunak kerang mutiara) atau disebut saibo dimana saibo akan membentuk kantung mutiara (pearl sac) yang membungkus inti dan akhirnya nacre terbentuk (baca: bagaimana mutiara dihasilkan?). Sedangkan mutiara air tawar dibentuk hanya lewat sepotong saibo tanpa inti. Belakangan ini, di Jepang sementara diujicoba penggunaan inti dari nacre mutiara Akoya. Tak seperti pada kerang mutiara air laut dimana inti dan saibo dimasukkan ke dalam gonad, pada kerang mutiara air tawar, saibo sebagai bakal mutiara disisipkan di antara mantel dan cangkang. Bakal mutiara yang disisip bahkan sampai lebih dari 20 saibo, hal ini memungkinkan kerang mutiara menghasilkan mutiara yang banyak dalam sekali produksi. Lama budidaya kerang air tawar dari 3 sampai 5 tahun, lebih lama daripada budidaya kerang mutiara air laut yang hanya sampai 2 tahun saja. Mutiara air tawar umumnya dihasilkan oleh Hyriopsis Schlegeli, H. cumingii, Margaritifera margaritifera dan Anadonta plicata. Uniknya kerang-kerang ini digolongkan sebagai mussel bukan oyster seperti pada kerang mutiara air laut. Warna mutiara yang dihasilkan bervariasi: perak, pink, kuning pink, biru, hijau peacock, ungu, ungu kemerahan dan hitam. Kesamaan dengan mutiara yang dihasilkan kerang mutiara air laut adalah semakin besar ukuran mutiara, semakin mahal harganya. Size does really matter!

Image source: http://pearlsplus.co.uk

© 2006 Gustaf Mamangkey

Mutiara alami (natural pearls)

Sebelum ditemukan cara pembuatan mutiara bulat (round pearls). Mutiara didapatkan dari alam. Tempat terkenal mutiara alam laut yaitu mulai sekitar perairan Persia (sekitar Bahrain), Laut Hindia, perairan Indonesia sampai ke Australia. Daerah-daerah ini merupakan tempat yang memiliki hamparan kerang mutiara yang luas. Sementara mutiara alam yang berasal dari perairan tawar adalah berasal dari Amerika Serikat dan Eropa (sungai-sungai Bavaria dan sekitarnya). Namun, mutiara alam dari air tawar tidak sebanyak mutiara alam dari laut. Mutiara alam dari laut diperkiraan ditemukan satu di antara seribu kerang, sedangkan untuk mendapatkan mutiara alam yang memiliki nilai jual tinggi diperlukan ribuan kerang lagi. Tak jarang juga dalam satu ekspedisi tak ditemukan satupun mutiara yang bernilai ekonomis tinggi. Korban yang jatuh akibat aktivitas pencarian mutiara ini juga sangat banyak. Mengingat begitu sulitnya mendapatkan mutiara alam, sehingga tak heran mutiara alami berharga lebih dibandingkan mutiara buatan.

Kerang mutiara air tawar, Margaritifera margaritifera.
Image source: http://www.lbap.org.uk/

Aktifitas pencarian mutiara massal yang dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu seperti yang dilakukan di zaman Kerajaan Persia juga menghasilkan kerusakan besar hamparan kerang. Beberapa jenis kerang penghasil mutiara malah terancam punah, apalagi kerang mutiara air tawar seperti Margaritifera margaritifera. Ancaman ini timbul mengingat sebaran spesies ini hanya bersifat lokal dan terdapat di beberapa sungai saja.

© 2006 Gustaf Mamangkey

Sekolah mutiara ke Jepang Inilah polemik permutiaraan Indonesia. Indonesia yang menghasilkan jenis mutiara kualitas wahid " South ...