Kualitas mutiara sangat tergantung dari kondisi donor. Donor yang baik dipercaya akan menghasilkan mutiara yang baik pula. Dalamm proses penyisipan inti mutiara, potongan kecil mantel donor akan turut disisipkan dan menempel pada inti yang disisipkan terdahulu. Mantel (disebut juga saibo) inilah yang akan membungkus inti dang menghasilkan lapisan mutiara. Nah, kualitas mutiara (warna, kilau, bentuk mutiara, ukuran, kontur permukaan) dipercaya berasal dari donor yang disisipkan. Sehingga kesalahan pemilihan donor akan berimbas pada kualitas mutiara yang dihasilkan.
Sayang sekali dalam setiap operasi penyisipan inti mutiara, donor harus dibunuh. Dengan demikian, donor yang berperan dalam menghasilkan mutiara kualitas baikpun tak bisa digunakan lagi. Harapannya, apabila donor itu dibiarkan hidup maka kemungkinan penggunaan donor untuk operasi berikutnya terbuka lebar. Sang donor bisa saja dijadikan sebagai brood-stock (induk) untuk menghasilkan anakan kerang donor yang baik.
Salah satu cara untuk mempertahankan donor adalah dengan mencoba penggunaan mantel hasil regenerasi. Mantel hasil regenerasi ini akan menginformasikan donor mana yang bisa dipakai untuk keperluan broodstock. Penelitian yang dilakukan pada Pinctada maxima menghasilkan suatu terobosan baru dalam budidaya mutiara. Ternyata mantel kerang mutiara P. maxima bisa dipotong dan dijadikan saibo tanpa harus membunuh kerangnya. Bagian mantel yang dipotong akan bertumbuh dengan sendirinya dan menutup luka potongan. Bahkan untuk ukuran potongan sebesar 10 x 30 mm akan sembuh total dalam waktu 3 bulan saja. Hasil ini membuka peluang dalam budidaya mutiara untuk mencegah donor dibunuh dan juga sekaligus mengoptimalkan bagian mantel yang dipotong untuk dipakai dalam kegiatan penyisipan inti mutiara. Informasi yang didapatkan dari potongan mantel tersebut akan menjadi dasar bagi pelaku usaha budidaya mutiara untuk memilih donor mana yang berperan aktif pada pembentukan mutiara bernilai tinggi.
Informasi selengkapnya bisa diunduh dari artikel berjudul: Regeneration of excised mantle tissue by the silver-lip pearl oyster, Pinctada maxima (Jameson).
© 2010, N. Gustaf F. Mamangkey
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Sekolah mutiara ke Jepang Inilah polemik permutiaraan Indonesia. Indonesia yang menghasilkan jenis mutiara kualitas wahid " South ...
-
Walaupun masih ada usaha pencarian mutiara dari alam, namun kebanyakan mutiara yang berada di pasaran saat ini adalah hasil rekayasa manusi...
-
Small South sea pearls (Gustaf's Collection) Penentuan kualitas mutiara didasarkan pada standar kelas mutiara, namun secara umum mutiara...
-
Sebelum ditemukan cara pembuatan mutiara bulat ( round pearls ). Mutiara didapatkan dari alam. Tempat terkenal mutiara alam laut yaitu mulai...
1 comment:
oh..ternyata kaya gitu caranya ya
Post a Comment