Tuesday, September 28, 2010

Penggunaan anastesi untuk menghasilkan mutiara

Kegiatan operasi mutiara (saat panen) di Perusahaan Atlas South Sea Pearl, Bali

Penggunaan anastesi dalam kegiatan budidaya kerang mutiara pernah dirintis sebelumnya. Maksud dari penggunaan anastesi ini semula ditujukan untuk membius kerang agar trauma pasca operasi penyisipan inti bisa ditekan. Namun, ternyata proposal ini sepertinya terlupakan. Kemungkinan permasalahannya terletak pada efisiensi waktu aplikasi anastesi. Karena tentu saja dalam operasi skala besar (puluhan sampai ratusan ribu kerang) dibutuhkan wadah yang besar untuk menampung kerang juga jenis anastesi yang efektif dalam namun tidak merugikan.

Atas alasan ini sehingga penelitian uji anastesi yang efektif dilakukan terhadap salah kerang mutiara Pinctada maxima. Hasilnya, ternyata setidaknya ada 3 jenis anastesi yang efektif dipakai untuk membius kerang mutiara P. maxima, masing-masing: 2-Phenoxyethanol pada konsentrasi 3mL/L, Propylene Phenoxytol pada konsentrasi 2.56mL/L dan Bensocaine pada konsentrasi 1200mg/L. Ketiga jenis anastesi ini diharapkan akan berperan penting dalam menekan trauma pasca operasi yang bisa berdampak pada pembentukan mutiara kualitas buruk bahkan sampai pada kematian kerang mutiara itu sendiri.

Artikel yang menginformasikan tentang hal ini bisa diunduh di: http://dx.doi.org/10.1016/j.aquaculture.2008.12.008

© 2010, N. Gustaf F. Mamangkey

1 comment:

buku dakwah said...

inilah berkahnya teknologi...super sekali

Sekolah mutiara ke Jepang Inilah polemik permutiaraan Indonesia. Indonesia yang menghasilkan jenis mutiara kualitas wahid " South ...